Naurah Alifiya Safa’a

Alkisah seorang putri yang cantik jelita nan pemberani dari Kerajaan Sekar Kuning bernama Mandalika.
Putri Mandalika tumbuh menjadi gadis santun, rendah hati, dan sangat menyayangi tanah air dan rakyatnya.
Tak heran bila rakyat sangat mencintai dan selalu membanggakan sang putri. Namun hal itu justru menjadi
pedang bermata 2, tak kala banyak pangeran yang datang melamarnya namun tak segan berperang bila gagal
mendapatkan Mandalika. Membuat mandalika harus mengambil keputusan yang besar.
Dengan gagah berani, Mandalika mengumumkan keputusannya yang didengarkan seluruh pangeran dan rakyat.
Demi kesejahteraan rakyat, yang dicintai Mandalika, Ia menyatakan menerima semua lamaran pangeran agar
pangeran dapat menjadi pemimpin yang baik untuk rakyat dan mencegah peperangan. Setelah menyerukan
jawabannya, ia berbalik badan dan terjun ke laut hingga tubuhnya hilang ditelan ombak. Tak ada satupun orang
yang menemukan tubuhnya.

Saat dicari yang muncul malah cacing warna-warni yang warnanya menyerupai warna kain sutra Mandalika,
Raja meyakini bahwa cacing itu adalah jelmaan putrinya. Raja memerintahkan rakyat untuk menangkap cacing itu
untuk digunakan sebagai kebutuhan mereka. Melahirkan tradisi upacara adat Bau Nyale di kalangan suku sasak
NTB yang selalu dilestarikan hingga saat ini.

Kisah Putri Mandalika mewakili Wajah Asli Kebaikan Indonesia, yang mencerminkan bahwa Indonesia memiliki sikap
rendah hati, rela berkorban dan cinta tanah air, juga memiliki rasa persatuan dan kesatuan. Tak lupa juga mengajarkan bahwa
kita harus terus melestarikan tradisi adat asli Indonesia dan juga cerita asli Indonesia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top