Mohamad Fadhil Assidik Murban

Malin kundang adalah cerita rakyat yang berasal dari Provinsi sumatra barat,

Dahulu kala, hiduplah seorang pemuda bernama Malin Kundang di sebuah desa kecil di pesisir Sumatra. Ia dan ibunya hidup miskin, tetapi Malin memiliki tekad kuat untuk mengubah nasib. Suatu hari, ia berlayar bersama kapal saudagar kaya untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Setelah bertahun-tahun, Malin berhasil menjadi saudagar kaya dan menikahi seorang wanita bangsawan. Namun, dalam perjalanannya kembali ke kampung halaman, ia bertemu ibunya yang sudah tua dan miskin. Malin yang malu mengakui ibunya di depan istrinya malah mengusir dan menghina sang ibu.
Sang ibu yang terluka hatinya berdoa agar Malin mendapat hukuman. Seketika, badai besar datang dan menghancurkan kapal Malin. Ia pun berubah menjadi batu sebagai akibat dari kutukan ibunya. Batu Malin Kundang ini masih bisa ditemukan di Pantai Air Manis, Sumatra Barat, sebagai pengingat agar anak selalu menghormati orang tua.

pesan yang dapat di ambil dari cerita iniHormati orang tua, jangan sombong, dan ingat siapa yang telah melahirkanmu. Durhaka membawa penyesalan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top