Gracia Queenie Wijaya

Karya ini menggambarkan perjalanan Putri Kadita yang diusir dari istana karena kutukan jahat ibu tirinya. Penyakit kulit yang mengerikan membuat sang raja terpaksa mengusirnya dengan hati yang hancur, meninggalkannya sendirian dalam penderitaan. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan ibunya, Sang Ratu Hutan, yang saya gambarkan sebagai makhluk gaib di belakang gunung. Ibu kandung Putri Kadita memberi tanda agar ia memasuki laut, saya gambarkan ini dengan tulisan aksara Jawa di atas pasir yang berarti “Ratu Laut Selatan”. Begitu ia menyatu dengan ombak, penyakitnya lenyap, dan ia terlahir kembali sebagai Nyi Roro Kidul, Ratu Laut Selatan. Karya ini tidak hanya mengangkat legenda, tetapi juga menyampaikan makna kesabaran, keteguhan hati, dan hubungan manusia dengan alam. Dari penderitaan, muncul kekuatan baru; dari pengkhianatan, lahir takdir yang lebih besar. Nyi Roro Kidul kini menjadi pelindung laut, menjaga keseimbangan alam dari mereka yang ingin merusaknya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top