Karya seni ini memadukan ketenangan perkebunan teh dengan konsep distorsi ruang-waktu yang terinspirasi dari teori Gravitasi Einstein. Di latar depan, seorang pemetik teh yang anggun, mengenakan pakaian traditional, dengan hati-hati memetik daun teh. Ekspresinya tenang dan fokus, melambangkan hubungan abadi antara manusia dan alam. Perkebunan teh hijau subur membentang di kejauhan, menampilkan pemandangan dataran tinggi Indonesia yang menakjubkan.
Namun, latar belakangnya bergeser menjadi pusaran kosmik yang nyata. Dimana langit berputar dan melengkung seperti spiral waktu yang menuju ke logo teh sosro itu sendiri. Cita rasa yang sangat besar dalam teh (logo sosro) ini menyebabkan distorsi ruang waktu yang cukup dalam sehingga menarik segala sesuatu yang ada di sekitarnya.
Seorang Astronot yang terhanyut dalam distorsi ini, mewakili upaya umat manusia untuk memahami alam semesta dan misterinya yang tak terbatas. Perpaduan antara keindahan alam dan keajaiban kosmis menjadikan karya ini menjadi karya yang menggugah pikiran menyoroti bagaimana momen terkecil, seperti memetik daun teh, terhubung dengan tatanan agung alam semesta.