Dalam riuh gamelan yang mengalun, anyaman kuda itu bukan hanya benda mati. Ia hidup dalam tarian, menjadi jembatan antara dunia dan para leluhur kita. Para penari bergerak seolah tanpa kendali, seakan bisikan leluhur menuntun setiap langkahnya.
Jaran Kepang lahir dari tanah Jawa, tumbuh membawa kisah dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dahulu, tarian ini merupakan bagian dari ritual adat yang melibatkan unsur spiritual dan penghormatan kepada leluhur. Dari desa-desa di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kisahnya terus menari, menyebar hingga berbagai penjuru Nusantara.
Bukan hanya seni pertunjukan—Jaran Kepang adalah kisah yang diwariskan dari masa ke masa, legenda yang terus hidup dalam ingatan Indonesia.