kisah legenda Malin Kundang, seorang anak yang durhaka kepada ibunya. Di sebelah kiri, tampak Malin dengan ekspresi keras, membelakangi ibunya yang menangis dan berdoa. Di belakang mereka, kapal besar berlabuh di tengah badai, melambangkan kesuksesan Malin yang diperoleh setelah merantau. Namun, langit gelap dan petir yang menyambar menandakan kutukan yang akan datang.
Di sisi kanan, suasana lebih damai, dengan seorang ibu yang tersenyum hangat menggendong bayinya, mewakili awal kehidupan Malin yang penuh harapan. Rumah bergaya tradisional Minangkabau berdiri kokoh, menjadi simbol asal-usul dan akar budaya yang akhirnya ia tolak.
Gambaran ini menyatukan dua sisi kehidupan Malin Kundang—masa kecil yang penuh kasih sayang dan kesuksesan yang akhirnya membawa kehancuran akibat kesombongan.