Grace Hosana Umboh

Nyawa Borneo adalah sebuah penggambaran tentang betapa eratnya hubungan antara alam dan budaya Kalimantan. Orangutan, sebagai ikon satwa khas pulau ini, melambangkan kebebasan, keuletan, dan keberlangsungan hidup di tengah perubahan lingkungan. Dalam ilustrasi, orangutan digambarkan bergerak lincah di antara sulur-sulur pohon, menegaskan bahwa ekosistem hutan hujan Kalimantan adalah tempat hidup yang dinamis dan harus dijaga kelestariannya. Sebagai latar belakang, siluet Bukit Raya yang berada di Kalimantan Tengah menjadi simbol keteguhan dan kestabilan alam, sekaligus menegaskan peran penting kawasan konservasi dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Selain keindahan alamnya, Kalimantan juga kaya akan budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Hal ini tercermin dalam motif kain Kebat khas suku Dayak yang menghiasi langit dalam ilustrasi. Motif ini tidak hanya memperindah visual, tetapi juga melambangkan hubungan erat antara manusia dan alam, serta keberagaman budaya yang terus hidup dan berkembang. Awan yang bersih mencerminkan kesejukan udara hutan tropis Kalimantan, sementara sulur-sulur yang melintang menjadi simbol keterhubungan antara semua elemen alam, budaya, dan kehidupan.

Melalui Nyawa Borneo, kita diingatkan bahwa keberadaan orangutan, gunung, serta warisan budaya seperti kain tenun Dayak adalah bagian tak terpisahkan dari identitas Kalimantan. Menjaga mereka berarti menjaga kelestarian alam dan budaya yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat. Dengan memahami dan menghargai kekayaan ini, kita turut berperan dalam melindungi warisan berharga bagi generasi mendatang, agar Kalimantan tetap menjadi rumah bagi kehidupan yang harmonis antara manusia, satwa, dan alamnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top