Dinda Rizki Maulina

Dalam karyaku ini, aku menggambarkan Tari Kecak, salah satu warisan budaya Bali yang kaya akan ekspresi dan makna. Komposisi gambar menampilkan sekumpulan pria penari Kecak yang duduk melingkar, dilihat dari sudut pandang belakang. Mereka serempak mengangkat tangan, melantunkan ritme khas “cak-cak-cak” yang menggema di udara, menciptakan suasana magis yang memikat.

Di tengah lingkaran, sebuah obor menyala terang, menjadi pusat perhatian sekaligus simbol energi spiritual yang menyatukan para penari. Api yang berkobar menggambarkan semangat dan kekuatan yang tak padam, menghidupkan kembali kisah Ramayana yang mereka bawakan.

Latar belakang didominasi oleh nuansa senja menuju maghrib, dengan warna ungu lembut yang menyelimuti langit, menciptakan kontras dramatis dengan cahaya obor di tengah panggung alami. Suasana ini menghadirkan nuansa mistis dan khidmat, seolah mengundang siapa saja yang melihatnya untuk larut dalam keindahan ritual tradisional ini.

Melalui karya ini, aku ingin menangkap kebaikan budaya Indonesia yang tercermin dalam Tari Kecak—keharmonisan, kebersamaan, dan kekuatan ekspresi yang tak lekang oleh waktu. Sebuah penghormatan untuk tradisi yang terus hidup dan berkembang, menjadi bagian dari identitas bangsa yang kaya dan berwarna.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top