Muh. Junaim Sahabuddin

Pada suatu malam, didapur yang kecil itu tertata rempah-rempah segar diatas meja. Tampaknya dapur tersebut sangat hening. Namun, ketika kau mendekat pada meja, kau akan mendengar keriuhan yang luar biasa. Para Rempah yang segar ini sedang berpesta menyambut esok hari.
Bawang Merah merasa sangat bahagia karena besok adalah hari besar untuk mereka. Namun, ada satu sosok yang sama sekali tidak menikmati pesta ini. Dialah Cengkeh. Yang menyendiri dalam tumpukan daun-daunnya.
Bawang Merah berkata kepada Cengkeh
“Wahai Sekawan Rempahku. Janganlah engkau bersedih. Besok adalah hari besar untuk kita.”
Cengkeh membalas “Aku bersedih karena ini adalah pertama kalinya bagiku berada disini. Aku merasa diriku tidak cocok dengan makanan apapun”
Mendengar hal tersebut, Bawang Merah mulai berkata
“Tidak. Jangan berpikir seperti itu. Kau jelas dibutuhkan di dapur ini. Para Ibu selalu punya resep unik dan luar biasa. Dan kau adalah rahasia yang seringkali disimpan oleh Para Ibu. Lihatlah sekelilingmu! Betapa beragamnya rempah yang tumbuh di tanah ini. Kta hanya perlu bersatu dan bekerja sama menghasilkan rasa yang luar biasa!! Kita semua punya peran masing-masing. Kita tidak tumbuh ditanah ini tanpa alasan. Percayalah padaku, begitu ayam berkokok nanti kau seorang ibu akan meraihmu dan menciptakan kuliner yang luar biasa”
Kepercayaandiri Cengkeh pun mulai timbul hingga akhirnya ia berbaur dengan rempah yang lain. Mereka berpesta riuh hingga akhirnya terlelap ketikka ayam berkokok.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top