Chayara Aurellia

Perundung tak pantas menang. Demikianlah inti cerita rakyat dari Riau yang dikenal dengan kisah Bawang Merah dan Bawang Putih. Biasanya ada tiga tokoh yang paling sering dikenal dalam kisah tersebut, yaitu tokoh protagonis Bawang Putih yang selalu digambarkan sebagai korban perundungan saudara tirinya yang bernama Bawang Merah dan tentunya bersama ibu tiri. Kali ini tokoh ibu tiri dikesampingkan karena ilustrator ingin mengingatkan masyarakat tentang sosok dewasa yang baik hati yaitu Nenek Tua. Berbagai referensi tidak pernah menyebutkan Nenek tersebut sebagai tokoh sakti sehingga ilustrator berpendapat bahwa Nenek adalah tokoh yang cerdas, bijaksana dan pembaca karakter yang hebat. Beliau meletakkan perhiasan di labu kecil karena paham bahwa pasti Bawang Putih akan memilih labu kecil ketimbang labu besar. Sedangkan Bawang Merah yang datang dengan keserakahannya memilih labu besar yang ternyata berisi binatang. Pada akhir kisah, pihak yang baik selalu menjadi pemenang, sedangkan perundung berakhir merugi.

Beberapa elemen khas riau hadir motif pucuk rebung pada latar belakang dan motif awan larat pada kain yang dikenakan Nenek. Untuk memudahkan mengenali tokoh Bawang Putih dan Bawang Merah mengenakan baju kurung sesuai nama masing-masing.

Disclaimer: Karya dibuat tanpa menggunakan artificial intellegence (AI).

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top