Mario Sentosa Djobul

“Kebajikan Melawan Keburukan”
Di tengah gelap mistis Bali, dua kekuatan abadi bertemu dalam pertarungan tanpa akhir. Barong, sang penjaga kebaikan, menantang Rangda, ratu kegelapan yang menjelma dalam rupa mengerikan, membawa kekacauan dan ketakutan.

Mereka bertarung bukan untuk kemenangan mutlak, tetapi untuk menjaga keseimbangan dunia. Barong melindungi manusia dengan kekuatan dharma (kebajikan), sementara Rangda menebarkan adharma (kejahatan) yang selalu mengintai. Namun, meski tampak bertentangan, keduanya adalah bagian dari siklus alam yang tak terpisahkan.

Di antara mereka, tumbuh bunga Jepun, kelopak putihnya berseri di bawah sinar rembulan. Simbol harmoni, bunga ini mengingatkan bahwa dalam setiap pertarungan antara baik dan buruk, ada keseimbangan yang harus dijaga. Tanpa kegelapan, cahaya takkan bersinar; tanpa tantangan, kebaikan takkan diuji.

Pada akhirnya, hidup memang seperti ini. Kita selalu dihadapkan pada pilihan antara kebaikan dan keburukan, tapi yang terpenting adalah bagaimana kita menjalaninya. Seperti Barong yang tak lelah melawan Rangda, mungkin kita juga tidak bisa menghapus semua keburukan di dunia. Tapi setidaknya, kita bisa memilih untuk menjadi bagian harmoni dari kebaikan sekecil apa pun itu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top