Sovi Mutiara Ramadhani

Yadnya Kasada adalah sebuah upacara persembahan yang dilakukan dengan melempar sesaji ke kawah Bromo. Upacara ini adalah bentuk penghormatan sekaligus rasa syukur serta bakti kepada Sang Hyang Widhi dan leluhur.
Upacara ini dilakukan oleh warga setempat yaitu Suku Tengger yang berada di kawasan Bromo. Upacara Kasada biasanya dilaksanakan setiap tahun pada bulan Kasada (bulan ke-12 dalam penanggalan Tengger), yang jatuh antara bulan Juni dan Juli. Ritual ini berkaitan dengan kepercayaan masyarakat Tengger yang menyembah Gunung Bromo sebagai tempat suci dan pusat kehidupan mereka. Selama upacara, masyarakat Tengger mendaki Gunung Bromo dan membawa berbagai macam persembahan, seperti hasil pertanian, ternak, dan uang logam, yang mereka lemparkan ke dalam kawah Gunung Bromo sebagai simbol persembahan kepada dewa-dewa.
Menurut kepercayaan, masyarakat Suku Tengger melakukan upacara Yadnya Kasada sebagai bentuk penghormatan atas pengorbanan yang dilakukan Kusuma, yakni anak dari pasangan Jaka Seger dengan seorang putri Raja Majapahit yang bernama Roro Anteng.
Dahulu kala, Roro Anteng dan Jaka Seger melakukan pertapaan di Gunung Bromo untuk meminta keturunan kepada penunggu gunung, yakni Sang Hyang Widhi Wasa. Dalam pertapaan tersebut, keduanya berjanji akan mengorbankan anak bungsunya kepada Kawah Gunung Bromo jika doanya dikabulkan. Singkat cerita, mereka dikaruniai 25 anak. Dan anak terakhirnya yang bernama Kusuma mengorbankan dirinya ke Kawah Bromo.
Berawal dari hal tersebut, masyarakat Suku Tengger rutin melakukan ritual melemparkan persembahan ke dalam kawah sebagai bentuk penghormatan, sekalius memohon keberkahan, keselamatan, serta perlindungan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top