Faisal Anwar

“Bahkan seekor lutung pun menemukan cintanya” mungkin suatu ungkapan yang sangat cocok dengan kisah Lutung Kasarung. Kisah Lutung Kasarung merupakan sebuah cerita asli Indonesia yang sarat dengan nilai kebaikan. Salah satu nilai kebaikan dalam kisah ini mengajarkan kita bahwa cinta sejati tidak memandang rupa.

Kisah Lutung Kasarung dimulai ketika Prabu Tapa Agung memilih Purbasari sebagai penerus takhta karena kebaikan hatinya, membuat Purbararang iri. Bersama Raden Indrajaya dan penyihir Ni Ronde, Purbararang mengutuk Purbasari hingga diasingkan ke hutan. Di sana, Purbasari bertemu Lutung Kasarung, jelmaan Sanghyang Guruminda yang kemudian menyembuhkannya dengan Jamban Salaka, telaga ajaib dari Kayangan.

Setelah sembuh, Purbasari kembali ke istana namun ditantang Purbararang dalam dua duel: kecantikan rambut dan ketampanan tunangan. Purbasari memenangkan keduanya, terutama ketika Lutung Kasarung berubah menjadi Sanghyang Guruminda yang rupawan, mengalahkan Raden Indrajaya. Kekalahan ini menyadarkan Purbararang akan kesalahannya.

Purbararang akhirnya meminta maaf dan Purbasari dengan tulus memaafkannya. Purbasari naik takhta dan menikah dengan Sanghyang Guruminda. Mereka hidup bahagia di Kerajaan Pasir Batang. Sementara itu, Purbararang dan Raden Indrajaya menyadari kesalahan mereka dan memilih untuk hidup damai.

Pesan yang dapat diambil dari kisah Lutung Kasarung ini selain cinta sejati tidak memandang rupa adalah bahwa kebaikan hati dan kesabaran akan selalu mengalahkan kedengkian dan ambisi jahat. Kisah ini juga mengajarkan bahwa pentingnya pengampunan serta keikhlasan dalam memperbaiki hubungan yang retak.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top