Devi Kartika Utami

Meong Palo Karellae merupakan salah satu cerita rakyat sulawesi selatan yang tercatat dalam kitab Sureq La Galigo.
Kisah ini bercerita tentang kucing belang tiga yang suku bugis biasa menyebutnya sebagai Meong Palo Karellae. Meong Palo Karellae merupakan pengawal dan pelindung setia Sangiang Serri (Dewi Padi).
Meong Palo Karellae sering dipukul dan disiksa oleh tuan-tuannya. Sangiang Serri yang mengangap kucing itu adalah pelindungnya, akhirnya murka dan meninggalkan lumbung padi yang ia tempati. Bersama Meong Palo Karellae dan biji jelai lainnya, mereka kemudian pergi berkelana untuk menemukan kampung yang menghargai mereka.
Setelah lama berkelana dan selalu menemukan kampung dengan orang-orang yang tidak baik, akhirnya mereka menemukan tempat yang mereka mau, yaitu Barru.
Di Barru, mereka disambut baik dan dielu-elukan. Tapi Sangiang Serri memberikan syarat agar masyarakat menerima dan mengamalkan amanah Batara Guru untuk menghargai sesama makhluk hidup dan amalan baik lainnya.
Masyarakat Barru menerima amanah tersebut. Dan akhirnya, Sangiang Serri beserta Meong Palo Karellae juga rombongannya menetap dengan damai di sana.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top