Warak Ngendog adalah makhluk mitologi yang menjadi ikon kota Semarang.
Kepala Naga melambangkan budaya Tionghoa, badan Burak melambangkan budaya Arab, dan kaki Kambing yang melambangkan budaya Jawa.
Warak Ngendog pertama kali dikenalkan dalam tradisi Dugderan pada tahun 1880-an
dan menjadi salah satu media Ki Ageng Pandan Arang untuk mengajarkan ajaran agama Islam.
Warak Ngendog menggambarkan proses menjaga kesucian beribadah selama bulan Ramadhan dan pada akhir bulan akan menerima kemenangan di Hari Raya Idul Fitri.
Warak Ngendog juga melambangkan kerukunan masyarakat di tengah pluralisme dan multikulturalisme.