KEBAIKAN CERITA ASLI INDONESIA
” RUWATAN RAMBUT GIMBAL ”
•Asal-Usul Anak Rambut Gimbal Dieng :
Menurut kepercayaan masyarakat Dieng, anak-anak berambut gimbal dianggap sebagai titisan dari Kyai Kolo Dete dan istrinya, Nini Roro Ronce. Kyai Kolo Dete adalah seorang punggawa pada masa Kerajaan Mataram Islam yang ditugaskan untuk mempersiapkan pemerintahan di wilayah Wonosobo dan sekitarnya. Pasangan ini di percaya mendapat wahyu dari Nyi Roro Kidul untuk menjaga dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Dieng. Kemunculan anak-anak berambut gimbal diyakini sebagai pertanda kesejahteraan tersebut.
Masyarakat setempat meyakini bahwa jumlah anak berambut gimbal berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan mereka. Semakin banyak anak berambut gimbal, semakin sejahtera masyarakat Dieng. Fenomena ini telah menjadi bagian integral dan identitas budaya Dieng selama berabad-abad.
Biasanya, sebelum rambut gimbal muncul, anak akan mengalami demam tinggi selama beberapa hari. Setelah demam mereda, rambut gimbal mulai tumbuh secara alami tanpa intervensi eksternal. Fenomena ini umumnya terjadi pada anak-anak berusia di bawah tiga tahun.
• Kepercayaan dan Tradisi Terkait :
Pemotongan rambut gimbal tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada ritual khusus yang dikenal sebagai “ruwatan” yang harus dilaksanakan. Sebelum ruwatan, anak berambut gimbal biasanya mengajukan permintaan khusus yang harus dipenuhi oleh orang tua atau keluarganya. Jika permintaan tersebut tak dipenuhi, diyakini rambut gimbal akan tumbuh kembali meskipun sudah dipotong.
Tradisi ruwatan rambut gimbal menjadi salah satu acara utama dalam Dieng Culture Festiva, sebuah festival tahunan yang menarik wisatawan lokal dan mancanegara. Festival ini tidak hanya menampilkan prosesi pemotongan rambut gimbal, tetapi juga berbagai pertunjukan seni dan budaya lainnya yang mencerminkan kekayaan tradisi masyarakat Dieng.