May Larasati

Sepasang mata menyala dalam gelap, mengintai dari balik semak. Warna oranye pada tubuhnya berpadu dengan loreng hitam yang menyatu sempurna dengan bayangan hutan. Tubuhnya menegang, menunggu detik yang tepat. Begitu mangsa lengah, secepat kilat ia melesat. Cakarnya mencengkeram, rahang kuatnya mengunci leher mangsa. Suara lenguhan napas terakhir memecah kesunyian sebelum hutan kembali diam, menyaksikan sang penguasa rimba menuntaskan buruannya.
Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) adalah subspesies harimau yang hanya ditemukan di pulau Sumatera, Indonesia. Dengan populasi sekitar 400-600 ekor. Harimau Sumatera memiliki ciri khas bulu oranye gelap dengan loreng yang lebih hitam dan rapat. Loreng yang indah ini adalah senjata alam yang luar biasa. Setiap harimau memiliki pola loreng yang unik seperti sidik jari. Tidak ada pola yang sama. Berfungsi sebagai kamuflase sempurna di hutan, membantu menyamarkan keberadaannya saat berburu serta melindungi anaknya dari predator. Bahkan loreng ini berperan dalam komunikasi visual antar harimau.
Sebagai predator puncak, mereka menjaga keseimbangan ekosistem hutan Sumatera. Namun, populasinya terus berkurang, spesies ikonik ini terancam punah. Mereka menghadapi ancaman serius akibat perusakan habitat dan perburuan liar. Upaya konservasi, harus terus dilakukan. Melindungi habitatnya dan melakukan program penangkaran. Harimau Bali dan Jawa telah lama punah. Jangan sampai harimau Sumatera juga tinggal legenda.
Hutan adalah rumah mereka, dan kita adalah penjaganya. Mari kita selamatkan mereka!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top