Joko Kendil merupakan cerita asli Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, mengisahkan seorang pemuda yang memiliki tubuh berbentuk kendil atas kehendak dewa. Sejak lahir, Joko Kendil berbeda dari anak-anak lain di sekitarnya; bahkan, orang-orang lebih sering mengira dirinya sebagai kendil sungguhan daripada seorang manusia.
Ketika Joko Kendil beranjak dewasa, ia jatuh cinta pada salah satu dari tiga putri kerajaan negeri seberang yang sedang berkunjung bersama sang Raja. Ia pun meminta ibunya, seorang janda yang telah merawatnya sejak kecil, untuk meminangkan sang putri. Raja yang bijaksana memberi Joko Kendil kesempatan untuk melamar salah satu putrinya. Akhirnya, setelah membuktikan kebijaksanaan, ketangkasan, dan ketulusannya, putri bungsu, Dewi Melati, menerima lamarannya dengan sepenuh hati.
Setelah menikahi sang putri, Joko Kendil berubah menjadi seorang pemuda yang tampan, gagah, dan berwibawa. Ternyata, satu-satunya cara untuk melepaskan kutukannya adalah dengan menikahi seorang putri raja. Joko Kendil dan Dewi Melati pun hidup bahagia bersama.
Kisah ini mengandung pesan moral yang inspiratif: kita tidak boleh menilai seseorang hanya dari penampilannya, karena jati diri dan kepribadian jauh lebih berharga daripada fisik. Saya ingin menyampaikan pesan moral dari kisah ini secara visual melalui karya saya, yang terinspirasi dari Joko Kendil dan Dewi Melati dan menunjukkan kebaikan cerita asli Indonesia.