Reksi Ghania Ayu

Cengkih, yang merupakan bunga kering beraroma khas, salah satu komoditas kekayaan atsiri asli Indonesia. Pohon cengkih banyak ditanam di daerah Maluku, yang dikenal sebagai “Kepulauan Rempah.” Pada masanya, cengkih pernah menjadi primadona perdagangan dunia dan menjadi alasan bangsa Eropa datang ke Nusantara.

Cengkih telah banyak dibudidayakan sejak zaman dahulu dan memiliki peran penting dalam sejarah perdagangan global. Pada abad ke-16, bangsa Portugis dan Belanda berlomba-lomba menguasai perdagangan cengkih, yang saat itu bernilai sangat tinggi.

Pada masa Orde Baru, pemerintah memonopoli perdagangan cengkeh. Cengkeh dibeli dari petani dengan harga rendah, sementara pedagang besar menjualnya dengan harga tinggi ke industri rokok kretek. Kebijakan ini membuat banyak petani cengkeh mengalami kerugian besar.

Cengkih memiliki banyak manfaat untuk Kesehatan, beberapa diamtaranya adalah
meredakan Sakit Gigi karena minyak atsiri dalam cengkih mengandung eugenol, senyawa yang bersifat analgesik dan antiseptik, sehingga dapat membantu mengurangi nyeri gigi. Menjaga Kesehatan Pencernaan. Bersifat Antioksidan dan Anti-Inflamasi.

Kesimpulan:
Karya ini dibuat untuk mengingatkan masyarakat, khususnya pemuda Indonesia, bahwa cengkih masih memiliki potensi besar untuk terus dibudidayakan. Dengan memperbaharui kualitas panen serta melakukan diferensiasi produk berbahan dasar cengkih seperti minyak atsiri, obat herbal, dan kosmetik. Kita dapat mengangkat kembali kejayaan rempah Indonesia di pasar global.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top