Hasna Sekar Vanda

The Curse and Blessing of Rara Jonggrang
Kisah Rara Jonggrang menceritakan asal-usul Candi Prambanan yang berada di Kabupaten Sleman. Banyak yang mengenal kisah ini hanya sebagai konflik percintaan antara Rara Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Namun, kisah ini menyimpan makna yang jauh lebih dalam.

Kisah ini berawal ketika Bandung Bondowoso berhasil mengalahkan Prabu Baka yang merupakan ayah dari Rara Jonggrang. Setelah gugurnya Prabu Baka, pasukan Pengging yang berada di bawah pimpinan Bandung Bondowoso menyerbu dan berhasil menduduki Kerajaan Baka. Disinilah Bandung Bondowoso terpikat dengan kecantikan Rara Jonggrang dan berniat untuk menikahinya. Rara Jonggrang enggan menikahi pria yang membunuh ayahnya, namun ia menyadari bahwa posisinya saat itu membuatnya sulit untuk menolak lamaran tersebut. Sebagai bentuk penolakan, Rara Jonggrang berjanji akan menerima lamaran tersebut apabila Bandung Bondowoso mampu membangunkannya 1000 candi dalam satu malam. Dengan bantuan bala tentara makhluk halus, Bandung Bondowoso hampir menyelesaikan membangun seribu candi. Melihat hal itu, Rara Jonggrang menjadi gelisah dan berniat menggagalkan usaha Bandung Bondowoso dengan membangunkan dayang-dayangnya. Para makhluk halus menyangka hari telah pagi dan meninggalkan pekerjaannya, menyisakan satu candi yang belum dibangun. Menyadari perbuatan curang Rara Jonggrang, Bandung Bondowoso pun marah dan mengutuknya menjadi arca batu.

Banyak pesan moral yang dapat diambil dari kisah ini, yang paling sering disebut adalah pentingnya menepati janji dan jangan berbuat curang. Namun, disini saya mengangkat kutukan Rara Jonggrang sebagai representasi perempuan yang berani memperjuangkan hak dan martabat mereka. Walaupun hal itu menjadi akhir dari kisah Rara Jonggrang, namun nilai moral dari perjuangan Rara Jonggrang dapat dilihat hasilnya di zaman sekarang. Saat ini, banyak perempuan yang memiliki kebebasan untuk menentukan hidup mereka kedepannya. Hal tersebut digambarkan pada motif selendang Rara Jonggrang, dimana terdapat gambar perempuan masa kini yang bebas menentukan pilihan hidupnya, baik itu menempuh pendidikan setinggi mungkin, bekerja, atau menjadi ibu rumah tangga.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top