Adalah cerita pasangan yang harus berakhir sedih. Jaka Tarub mencuri selendang bidadari Nawang Wulan ketika para bidadari mandi di sumber mata air di bumi bersama saudari saudarinya. Tanpa selendangnya, Nawang Wulan tidak bisa terbang kembali ke Khayangan. Dan Jaka Tarub pura pura menolong Nawang Wulan dan kemudian memperistrinya. Sampai suatu ketika Nawang Wulan akhirnya menemukan selendang khayangan miliknya yg di sembunyikan suaminya. Terbongkar kebohongannya, Jaka Tarub terus memohon supaya Nawang Wulan tidak pergi meninggalkannya. Tetapi sakit hati karena kebohongan Jaka Tarub dan menyadari bahwa mereka berasal dari dua alam yg berbeda, membuat perpisahan harus terjadi.
Ceritera ini menjadi pelajaran bahwa dalam menjalin suatu hubungan, baik itu asmara, pertemanan, rekan kerja, rumah tangga, semua harus dimulai dengan niat baik dan kejujuran, sehingga tidak ada beban ketika menjalani dan saling percaya adalah bekal untuk membangun asa bersama.
Kisah ini adalah bentuk dalam budaya cerita rakyat kita, ajaran dan diteladankan kejujuran sebagai landasan membangun kepercayaan. Karena kepercayaan tidak bisa diberikan cuma cuma. Kepercayaan harus di bangun.
Illustrasi pada desain menggambarkan adegan perpisahan. Ketika bidadari Nawang Wulan hendak pergi terbang ke langit. Dan Jaka Tarub memohon dan mengiba kepada Nawang Wulan supaya tidak pergi meninggalkan dirinya. Dengan latar belakang langit malam bulan purnama, dan saudari saudari bidadari Nawang Wulan yg datang menjemput, sedang menunggu adik perempuannya untuk segera berangkat.
Illustrasi dikerjakan manual menggunakan pensil, drawing dan pewarnaan menggunakan pensil warna dan pen warna emas.