Logan Orlando Sinarta

Si Pitung adalah legenda Betawi yang dikenal sebagai pendekar pemberani dan membela rakyat kecil. Diperkirakan hidup antara 1866-1893, ia berjasa dalam membela rakyat kecil dari penjajahan Belanda hingga membuat kepala polisi Belanda saat itu, Schout Heyne, berupaya keras menangkapnya. Mitos yang berkembang menyebutkan bahwa Si Pitung hanya bisa dikalahkan jika terkena peluru emas.

Dalam kebudayaan Betawi, ia menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan. Kisahnya yang turun temurun memperkuat citranya sebagai jawara yang membela rakyat kecil dengan ilmu silatnya. Legenda ini turut berperan dalam melestarikan silat Betawi serta menginspirasi masyarakat untuk memiliki keberanian dan rasa keadilan yang tinggi dalam membela yang lemah.

Dalam ilustrasi ini, saya menggambarkan Si Pitung sedang bertarung melawan penjajah bersama temannya, Si Ji’i, dan rakyat Betawi lainnya. Tiga siluet di atas dan di kanan melambangkan rakyat Betawi yang ikut bertempur melawan penjajah. Saya menonjolkan gerakan silat, golok, & busana khas Betawi untuk memperkuat nuansa budaya. Latar belakang nya adalah Batavia, nama Jakarta pada zaman dahulu. Saya memilih warna hangat seperti merah dan oranye untuk menggambarkan khas dari pakaian betawi si pitung yang berwarna merah dan semangat perjuangan yang membara, seolah api perlawanan yang tak pernah padam. Selain itu, cahaya dari arah Batavia (Jakarta) juga melambangkan masa depan cerah bagi rakyat Betawi, di mana kebudayaan mereka tetap hidup dan lestari.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top