DANIELA FAHMA WIJAYA

Ilustrasi ini menggambarkan puncak dari legenda Asal Usul Selat Bali, dimana keserakahan membawa konsekuensi besar. Dalam adegan dramatis ini, Manik Angkeran dengan penuh ambisi menyerang Naga Besukih, mengincar harta yang dijaganya. Membuat amarah sang naga membara.
Di sisi lain, Empu Sidapaksa, ayah Manik Angkeran, berdiri dengan tegap. Dengan penuh ketegasan, ia mengetukkan tongkatnya ke tanah, menciptakan retakan besar yang perlahan melebar. Dari celah tersebut, air laut mengalir deras, memisahkan tanah yang dahulu satu — membentuk Selat Bali.
Dominasi warna merah keemasan melambangkan kemarahan dan kehancuran, sementara kilauan biru kehijauan dari air laut menggambarkan awal dari sebuah babak baru. Ilustrasi ini tidak hanya menangkap ketegangan dan keajaiban mitologi Nusantara, tetapi juga menyiratkan pesan moral tentang akibat dari keserakahan dan pentingnya kebijaksanaan dalam menghadapi kesalahan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top