Putri LONG DIANG YUNG dikorbankan oleh Boq Diang Yung atas wahyu dari Boq Emta agar masyarakat bebas dari bencana kelaparan, dengan dikorbankan sang putri, darah yang mengalir ke tanah yang kering tandus mulai berubah dan menumbuhkan tanaman padi yang menjadi berkat bagi masyarakat. Untuk mengingat kebaikan sang putri, masyarakat Dayak Wehea dari Kalimantan Timur mengadakan upacara Lomplai tiap tahunnya.
Kebaikan dan pengorbanan sang putri menjadi pengingat bahwa kebaikan dari satu orang dapat membawa berkat bagi orang banyak.