Aldi Setiawan

Judul : Cerita Aksara Jawa

Halo semuanya^^
Ini adalah kali kedua aku mengikuti kompetisi ilustrasi dari Teh Botol Sosro. Kali ini, aku mengangkat kisah asli Indonesia, loh.. tentang asal-usul aksara Jawa dari legenda Aji Saka. Ilustrasi ini dibuat dengan nuansa oranye, sesuai dengan warna khas Teh Botol Sosro, serta menggambarkan alur cerita secara visual.

So… jadi gini kisah singkatnya,
Kisah Aji Saka bermula dari seorang pemuda asal India yang mengembara bersama dua pengawalnya, Dora dan Sembada. Dalam perjalanannya, ia mendengar cerita tentang keindahan Nusantara dan memutuskan untuk mengunjungi tempat itu. Saat tiba di Pulau Majeti, ia meninggalkan Sembada untuk menjaga keris pusaka, sementara ia dan Dora melanjutkan perjalanan ke Pulau Jawa.

Di Pulau Jawa, Aji Saka bertemu dengan Prabu Dewata Cengkar, raja yang gemar memakan daging manusia di Medangkamulan. Suatu ketika Aji Saka menantang agar Prabu Dewata Cengkar memakan Aji Saka tetapi dengan syarat Prabu Dewata Cengkar harus memberi tanah seluas panjang sorban yang diikatkan di leher Aji Saka. Prabu Dewata Cengkar kemudian menyetujui hal tersebut, ia mengukur dengan menggunakan sorban Aji Saka sebagai alat pengukur. Namun, dengan kekuatan luar biasa, kain selendang itu mencapai tepian laut Pantai Selatan. Kemudian, Aji Saka menggulingkan Prabu Dewata Cengkar ke dalam laut Pantai Selatan, yang pada saat itu, secara ajaib, mengubahnya menjadi seekor buaya putih.
Setelah menjadi raja di Medangkamulan, Aji Saka mengutus Dora untuk mengambil keris pusaka yang dititipkan kepada Sembada. Namun, karena keduanya sama-sama memegang teguh amanat Aji Saka, pertempuran tak terhindarkan, dan mereka akhirnya tewas. Peristiwa ini kemudian menjadi dasar terciptanya aksara Jawa, yang setiap hurufnya melambangkan kisah tragis antara dua pengawal setia Aji Saka.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top