Desain ini terinspirasi dari kisah Nyi Pohaci Sanghyang Asri, dewi padi yang dihormati dalam budaya kasepuhan. Figur Nyi Pohaci digambarkan sebagai sumber kehidupan, dikelilingi oleh elemen penting seperti leuit (lumbung padi), sungai, dan gunung, yang melambangkan keseimbangan dan kesuburan tanah.
Di latar belakang, masyarakat adat digambarkan tengah melaksanakan rengkong dalam ritual Serentaun, sebuah tradisi syukuran atas hasil panen dan doa untuk kesuburan di tahun mendatang. Bunyi rengkong yang khas menggambarkan harmoni antara manusia, alam, dan leluhur.
Motif batik yang mengalir seperti sungai mencerminkan kesinambungan tradisi dan budaya. Warna-warna hangat dan sejuk dipadukan untuk memperlihatkan harmoni antara alam dan manusia.
Karya ini mengangkat pesan bahwa kebaikan cerita asli Indonesia hadir dari hubungan manusia yang bijak dengan alam, seperti ajaran Nyi Pohaci yang menginspirasi kehidupan masyarakat kasepuhan hingga hari ini.