Ahmad agus barid sugito

Gambar terinspirasi dari cerita legenda manik angkerang legenda selat Bali. Yang menceritakan tentang seorang pemuda bernama manik angkerang yang gemar judi sambung ayam dan memiliki hutang kepada lawannya, manik angkerang meminta bantuan kepada ayahnya sidi mantra untuk meminjamkan uang kepada manik angkerang untuk melunasi hutang, tetapi manik angkerang tetap berjudi sambung ayam dan selalu mengalami kekalahan, sehingga sidi mantra harus meminta bantuan kepada naga besakih yang dikenal sebagai dewa kekayaan. Singkat cerita manik angkerang tetap melalukan judi sambung ayam walaupun sudah berjanji kepada ayahnya untuk berhenti. Akhirnya manikangkerang mengambil genta milik ayahnya untuk menemui naga besakih. Setelah meminta bantuan kepada naga besakih, manik angkerang tergiur kepada ekor naga besakih yang berkilauan emas dan intan. Lalu ia memotong ekor naga besakih. Naga besakih lalu menyemburkan api kepada manik angkerang hingga tewas. Sidi mantra ayah dari manik angkerang tau akan hal tersebut ia meminta naga besakih untuk menghidupkan putranya manik angkerang, naga besakih setuju dengan syarat manik angkerang dan sidi mantra harus berpisah. Lalu sidi mantra menancapkan tokatnya dan tanah mulai bergetar menciptakan selat bali.

Gambar ini terinspirasi dari cerita legenda selat bali. Digambarkan dengan naga besakih bersama dengan manik angkerang yang membawa parang untuk memotong ekor naga besakih. Naga besakih adalah sosok yang dihormati oleh masyarakat bali. Sosoknya sarat akan makna dan filosofis yang erat kaitannya dengan pelestarian alam. Naga besakih sang dewa pemelihara. Kepala naga adalah laut, ekornya adalah gunung, dan badannya adalah sungai.
Sungai merupakan perwujudan dari naga besakih maka sejak dahulu kala masyarakat telah menjaga dan melestarikan sungai, untuk itu dilarang merusak dan mengotori sungai karena hal itu dianggap sebagai perbuatan yang tercela.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top