ADYSTI AMELIA PUTRI

Pada zaman dahulu, di tanah Jawa, berdiri dua kerajaan besar: Kerajaan Pengging dan Kerajaan Prambanan. Pengging dipimpin oleh Prabu Damar Maya, yang memiliki seorang putra sakti bernama Bandung Bondowoso. Sementara itu, Prambanan dikuasai oleh Raja Boko, seorang raksasa yang kuat dan ditakuti banyak orang.

Suatu hari, Bandung Bondowoso memimpin pasukan untuk menyerang Prambanan. Dengan kesaktiannya, ia berhasil mengalahkan Raja Boko dan merebut kerajaan. Namun, di balik kemenangannya, matanya tertuju pada putri Raja Boko yang cantik jelita—Roro Jonggrang.
Terpesona oleh kecantikan Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso melamarnya. Namun, sang putri membenci Bandung Bondowoso karena telah membunuh ayahnya. Ia pun mencari cara untuk menolak tanpa menimbulkan kemarahan.

“Aku bersedia menikah denganmu,” kata Roro Jonggrang, “asalkan kau bisa membangun seribu candi dalam satu malam.”

Bandung Bondowoso, yang memiliki kesaktian luar biasa, menerima tantangan itu dengan percaya diri. Dengan bantuan pasukan jin, ia mulai membangun candi dengan cepat. Batu-batu raksasa terangkat ke udara, disusun dengan kecepatan luar biasa, dan dalam waktu singkat, hampir seribu candi telah berdiri.
Melihat hal ini, Roro Jonggrang panik. Jika Bandung Bondowoso berhasil, ia harus menikah dengannya! Dengan cerdik, ia meminta para pelayan untuk menumbuk padi dan membakar jerami, menciptakan suasana seperti fajar telah tiba. Para ayam pun ikut berkokok, dan jin-jin yang bekerja segera menghentikan tugas mereka, mengira hari sudah pagi.

Saat Bandung Bondowoso menyadari kecurangan ini, ia sangat murka. “Roro Jonggrang! Kau telah menipuku!” teriaknya.

Dalam kemarahannya, ia mengutuk Roro Jonggrang menjadi patung batu, menjadikannya candi ke-seribu. Hingga kini, patung Roro Jonggrang masih bisa ditemukan di kompleks Candi Prambanan, sebagai simbol kecantikannya yang abadi dan kecerdikannya yang berujung tragis.

Demikianlah legenda Roro Jonggrang, sebuah kisah tentang cinta, siasat, dan kutukan yang menjadi warisan budaya Nusantara.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top