Di tengah kekayaan Nusantara, Ibu Pertiwi beridiri sebagai simbol kehangatan dan keseimbangan alam. Wajahnya bercorak budaya memancarkan kebijaksanaan dan kasih sayang bagi seluruh makhluk hidup yang bergantung padanya. Mahkotanya dihiasi dedaunan hijau dan kupu-kupu emas, melambangakan regenerasi dan siklus kehidupan. Rambutnya menjalar seperti akar, menyatukan darat, laut dan udara dalam satu ekosistem yang harmonis. Disekelilingnya, keanekaragaman hayati Indonesia hadir dalam keseimbangan. Orangutan dan di tangannya bertengger burung Jalak bali mencerminkan keterikatan antar spesies. Harimau Sumatra beristirahat di atas akar, percaya pada keseimbangan yang dijaga alam. Paus dan Ikan pari berenang di perairan yang menyatu dengan sungai, menghubungkan daratan dan laut. Elang melayang gagah di angkasa, menjaga ekosistem dari atas. Diantara flora yang tumbuh subur, bunga Rafflesia mekar ditemani lebah-lebah penyerbuk, menegaskan pentingnya simbiosis alam. Tunas yang tumbuh di dekapan ibu pertiwi menjadi simbol harapan dan keberlajutan. Gunung berapi sebagai latar belakang dan matahari yang bersinar hangat, menciptakan dan menopang kehidupan.
Karya ini menggambarkan keindahan alam Indonesia, tetapi juga menyimpan pesan tentang keterhubungan dan keseimbangan ekosistem. Setiap elemen saling menopang, dan berkelanjutan hanya dapat terwujud jika keseimbangan ini dijaga.
ibu pertiwi merangkul semuanya, mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan alam sebagai warisan bagi generasi mendatang.