cerita dalam sebuah ilustrasiku: naga basuki
Pada suatu hari, sebuah getaran keras yang terasa begitu kuat mengguncang Pulau Jawa. Warga yang merasakan getaran tersebut terkejut dan berusaha mencari tahu dari mana asal getaran tersebut. Mereka keluar dari rumah-rumah mereka dan melihat ke arah selatan, di mana mereka menyaksikan keajaiban alam yang mengejutkan.
Pulau Jawa terputus menjadi dua bagian, dan bagian yang terpisah itu berubah menjadi sebuah pulau kecil yang indah. Warga Jawa yang terkejut itu melihat pulau kecil tersebut dan menyebutnya Bali. Mereka tidak percaya apa yang mereka lihat, karena pulau kecil itu terletak di kawasan Selat Bali, yang sebelumnya tidak pernah ada.
Tiba-tiba, mereka melihat sebuah naga yang begitu besar muncul dari dalam laut. Naga itu memiliki tubuh yang panjang dan kuat, dengan sisik yang berkilauan seperti emas. Warga Jawa yang terkejut itu tidak percaya apa yang mereka lihat, karena naga itu terlalu besar dan kuat.
Naga itu adalah Naga Basuki, yang berdiam di Gunung Agung. Ia telah dipanggil oleh Manik Angkeran, anak Begawan Sidhi Mantri, yang ingin memenangkan taruhan dengan menggunakan kekuatan Naga Basuki. Namun, karena sifatnya yang serakah, Manik Angkeran memotong ujung ekor Naga Basuki yang berhiaskan berlian serta batu-batu mulia.
Murka, Naga Basuki membakar Manik Angkeran hingga mati. Begawan Sidhi Mantra merasa sedih dan memohon kepada Naga Basuki untuk menghidupkan kembali anaknya dengan imbalan, sang begawan akan membantu Naga Basuki menyatukan kembali ekornya. Setelah Manik Angkeran hidup kembali, Begawan Sidhi Mantra pun meninggalkan anaknya di daerah Bali dan memotong akses ke Jawa dengan cara menenggelamkan sebagian area antara Jawa dan Bali.
Warga Jawa yang terkejut itu kemudian melihat penampakan roh yang begitu besar dan bersinar. Roh itu muncul dari dalam awan dan memiliki wajah yang damai dan bijak. Warga Jawa yang terkejut itu merasa takjub dan hormat kepada roh itu, karena mereka merasa bahwa roh itu memiliki kekuatan dan kebijaksanaan yang luar biasa.
Roh itu kemudian berbicara kepada warga Jawa, dengan suara yang lembut dan bijak. “Aku adalah roh leluhur kalian,” kata roh itu. “Aku telah datang untuk memberitahu kalian bahwa Pulau Jawa telah terputus menjadi dua bagian, dan bahwa pulau kecil yang baru itu akan menjadi tempat yang suci dan indah.”
Warga Jawa yang terkejut itu kemudian bertanya kepada roh itu, “Mengapa Pulau Jawa terputus menjadi dua bagian?” Roh itu menjawab, “Pulau Jawa terputus menjadi dua bagian karena kekuatan alam yang luar biasa. Namun, jangan khawatir, karena pulau kecil yang baru itu akan menjadi tempat yang suci dan indah.”
Warga Jawa yang terkejut itu kemudian meminta petunjuk dari roh itu, tentang bagaimana mereka harus menjaga dan melindungi pulau kecil yang baru itu. Roh itu menjawab, “Kalian harus menjaga dan melindungi pulau kecil itu dengan baik, karena itu adalah tempat yang suci dan indah. Kalian juga harus menjaga keharmonisan alam dan menjaga kebersihan lingkungan.”
Warga Jawa yang terkejut itu kemudian berjanji untuk menjaga dan melindungi pulau kecil yang baru itu, dan untuk menjaga keharmonisan alam dan kebersihan lingkungan. Roh itu kemudian menghilang, meninggalkan warga Jawa yang terkejut itu untuk memikirkan tentang kejadian yang luar biasa itu.
pendukung
“Ilustrasi ini menceritakan kisah Manik Angkeran, yang mengajarkan kita tentang bahaya serakah dan tamak dalam berjudi. Cerita ini sangat cocok untuk anak-anak yang sedang belajar tentang pentingnya bersikap bijak dan tidak egois.
Dengan latar belakang Pulau Bali di masa lalu yang indah dan penuh keajaiban, ilustrasi ini menampilkan kisah-kisah menarik yang dapat kita pelajari dari pulau yang kaya akan budaya dan sejarah ini.
Desain ini sangat cocok untuk teh botol, karena visual yang penuh fantasi dan keajaiban akan menarik perhatian anak-anak dan membuat mereka penasaran tentang kisah yang tersembunyi di balik ilustrasi ini.”