Mazaya Ghaisani Susilo

Rulers of the Southern Sea

Kanjeng Ratu Kidul, Nyi Roro Kidul, dan Nyi Blorong merupakan tiga entitas berbeda yang menguasai Laut Selatan.

Menurut mitologi Jawa, Kanjeng Ratu Kidul diciptakan dan diperintahkan oleh Dewa Kaping Telu untuk menjadi penguasa Laut Selatan.

Berdasarkan kisah rakyat Sunda, legenda Nyi Roro Kidul bermula dari kisah Dewi Kadita, putri dari Prabu Munding Wangi yang menguasai Kerajaan Pajajaran. Prabu Munding Wangi menginginkan seorang putra untuk mewarisi tahtanya. Ia pun menikahi seseorang bernama Dewi Mutiara yang kemudian melahirkan seorang putra pewaris kerajaannya. Dewi Mutiara ingin putranya mewarisi kerajaan tanpa ada halangan apapun. Oleh karena itu, ia ingin menyingkirkan Dewi Kadita dari kerajaan. Dewi Mutiara pun memerintahkan pelayannya untuk pergi ke seorang dukun untuk mengutuk Dewi Kadita. Malam harinya, tubuh Dewi Kadita menjadi bengkak, gatal, serta penuh dengan bisul dan borok. Penyembuh dan pengobat yang dipanggil oleh Prabu Munding Wangi menyatakan bahwa penyakit yang diderita Dewi Kadita merupakan hasil dari kutukan yang tak bisa disembuhkan oleh mereka. Berkat desakan Dewi Mutiara yang meyakinkan bahwa Dewi Kadita akan membawa sial untuk Kerajaan, sang Prabu akhirnya mengusir Dewi Kadita dari Kerajaan. Setelah berkelana selama sekian lamanya, Dewi Kadita memutuskan untuk lompat ke Laut Selatan. Kemudian, Ia diselamatkan oleh Kanjeng Ratu Kidul. Seluruh penyakit kulitnya disembuhkan dan Ia diangkat menjadi panglima Kanjeng Ratu Kidul yang kemudian dikenal sebagai Nyi Roro Kidul.

Menurut kepercayaan masyarakat, legenda Nyi Blorong berasal dari kisah Nyimas Dewi Anggatri, cucu dari Raja Caringin Kurung IX, Prabu Jaya Cakra. Ia diusir dari keraton karena sifatnya yang sombong dan angkuh. Suatu hari, Ia tidak sengaja masuk ke kerajaan gaib Ratu Kidul. Karena iba setelah mendengar kisah Dewi Anggatri, Kanjeng Rati Kidul pun menawarkan Dewi Anggratri untuk masuk ke kerajaannya. Ternyata, Dewi Anggatri pintar dalam mengatur strategi peperangan. Oleh karena itu, Ia pun diangkat menjadi panglima juga oleh Kanjeng Ratu Dewi. Bedanya, Nyi Roro Kidul digambarkan sebagai wanita cantik yang mengenakan kebaya hijau dan dipercaya dapat mengendalikan ombak dan cuaca di Laut Selatan, sedangkan Nyi Blorong digambarkan sebagai wanita cantik bertubuh setengah ular yang senang membantu dalam pesugihan. Konon, orang yang meminta kekayaan kepada Nyi Blorong akan diberi emas yang berasal dari sisik ularnya. Namun, setelah beberapa waktu, Nyi Blorong akan menarik orang tersebut atau tumbal yang diserahkan untuk dijadikan prajurit kerajaan gaib Kanjeng Ratu Kidul.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top