AAN NURDIAN SAPUTRA

konsep karya ini terinspirasi oleh falsafah Moloku Kie Raha mencerminkan nilai persatuan dan kebersamaan dalam keberagaman masyarakat Maluku Utara. Maluku Utara merupakan gugusan pulau di timur Indonesia, sebuah permata yang menyimpan keindahan alam, kekayaan sejarah, serta budaya yang hidup dan berkembang di tengah desakan modernisasi.

Persekutuan Moloku Kie Raha adalah konfederasi yang dibentuk pada abad ke-14 oleh empat kerajaan besar di Maluku Utara: Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan. Istilah Moloku Kie Raha berasal dari bahasa setempat, di mana “Moloku” berarti kepulauan, “Kie” berarti gunung, dan “Raha” berarti empat. Nama ini mencerminkan karakter geografis wilayah tersebut, di mana keempat kerajaan berpusat di pulau-pulau yang memiliki gunung berapi aktif.

Sebagai pusat perdagangan rempah-rempah Dunia, terutama cengkih dan pala, Dalam masa kini Peninggalan aliansi 4 kerajaan besar ini masih terlihat dari segi cagar budaya maupun nilai budaya. nilai nilai luhur masih dilestarikan oleh pemuda pemudi hingga sampai saat ini.

Meskipun dalam perjalanannya mengalami pasang surut, konsep persatuan Moloku Kie Raha tetap menjadi simbol penting bagi masyarakat Maluku, melambangkan semangat kebersamaan dan kekuatan dalam keberagaman.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top