Wandiu-Ndiu adalah sebuah cerita rakyat dari pulau Buton dan sekitarnya yang dikisahkan secara turun menurun. Berkisah tentang keluarga nelayan miskin yang mengandalkan hasil tangkapan ikan untuk makan. Setelah berpisah dengan suaminya, si ibu, yang bernama Wandiu-Ndiu, harus pergi menangkap ikan dengan cara menyelam ke dalam laut setiap hari, karena anak bungsunya, bernama Lambatambata, terus meminta untuk memakan ikan dan tidak menginginkan makanan lain. Karena itu pula, lambat laun tubuh sang ibu ditumbuhi sisik dan perlahan-lahan Wandiu-ndiu menjelma menjadi seekor duyung.
Ilustrasi ini terinspirasi dari kisah Wandiu-Ndiu, tentang kerinduan si Sulung yang mencari ibunya yang pergi mencari ikan dan tak kunjung kembali. Tanpa sepengetahuan si Sulung, ibunya telah menjadi duyung dan tidak bisa naik ke daratan.