Dalam karya ini, aku mengambil sub tema “Kebaikan Cerita Asli Indonesia” dengan mengangkat salah satu cerita rakyat dari Sumatera Utara yang berjudul Legenda Danau Toba
Legenda Danau Toba adalah cerita rakyat dari Sumatera Utara yang menjelaskan asal-usul Danau Toba dan Pulau Samosir.
Legenda ini mengisahkan Toba, seorang pemuda dengan kehidupan sederhana yang menikahi wanita jelmaan ikan dengan syarat merahasiakan asal-usulnya dari siapapun. Sampai suatu hari, dalam kemarahan Toba terhadap anaknya yang bernama Samosir, ia tanpa sadar melanggar janjinya dengan berkata “Dasar kau anak ikan!” karena Samosir telah memakan bekal yang seharusnya dibuat sang istri untuk dirinya. hal itu membuat istrinya kembali ke wujud ikan, hujan turun membanjiri desa, dan desa mereka tenggelam, membentuk Danau Toba. Sementara itu, Samosir yang berada di tempat tinggi selamat, dan daerah tempatnya berdiri berubah menjadi Pulau Samosir.
Legenda ini mengajarkan pentingnya menepati janji, karena janji adalah sebuah tanggung jawab yang harus dihormati. Jika seseorang melanggar janjinya, konsekuensi buruk bisa terjadi, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Mengapa karya ini berjudul Riak Takdir?
“Riak Takdir” menggambarkan bagaimana peristiwa kecil, seperti pelanggaran janji kecil, dapat memicu konsekuensi besar yang mengubah sebuah lembah menjadi danau . “Riak” melambangkan gelombang kecil yang membawa dampak besar, sementara “Takdir” menyoroti bahwa kejadian pada legenda ini adalah bagian dari nasib yang telah ditentukan dan tak terhindarkan. jika kedua kata tersebut digabungkan, keduanya mencerminkan bagaimana setiap peristiwa, sekecil apapun, dapat mengguncang kehidupan dan menciptakan sejarah yang tak terlupakan.