Selendang yang Kembali
Senja perlahan menyelimuti lumbung padi yang pernah menjadi simbol kemakmuran. Jaka Tarub berdiri bersama anaknya, menatap Nawang Wulan yang bersiap kembali ke kahyangan. Selendang yang selama ini tersembunyi kini melingkari tubuhnya, membawa takdir yang tak bisa diubah.
Mereka saling berpandangan, tak ada kata yang terucap, namun perasaan mereka begitu jelas. Cinta itu tetap ada, tetapi tanpa kepercayaan, segalanya tak lagi sama. Nawang Wulan harus pergi, meninggalkan kenangan yang akan selalu tertanam di bumi.
Kisah ini mengajarkan bahwa keaslian tidak boleh disembunyikan, kepercayaan harus dijaga, dan tradisi akan selalu hidup dalam ingatan. Seperti Teh Botol Sosro, yang sejak dulu menghadirkan kebaikan asli Indonesia, jujur dalam rasa, dan setia pada tradisi.