Pada kesempatam perdana aku mengikuti lomba dari @tehbotolsosroid dan @localsunite.id, aku mengambil subtema kebaikan cerita asli Indonesia yang sekaligus menjadi legenda dibalik Hari Raya Galungan dan Kuningan yang kurasa cocok untuk kita simak bersama.
Kisah ini dimulai dari seorang raja yang memerintah Bali bernama Raja Mayadenawa. Ia merupakan seorang raja keturunan raksasa yang sangat sakti. Merasa dirinya tak terkalahkan, Raja Mayadenawa merasa dirinya setara dengan dewa yang lalu melarang rakyatnya untuk memuja dewa lain sampai menghancurkan pura-pura yang ada. Ketakutan, rakyatnya terpaksa patuh dan tunduk di bawah kuasa dan kesaktiannya. Rasa takut ini membuat rakyat hidup dalam kecemasan dan kesengsaraan.
Melihat keadaan rakyat yang penuh penderitaan, Mpu Sangkul Putih yang merupakan Pemangku Agung Pura Besakih melakukan meditasi untuk meminta bantuan kepada para dewa. Dalam pertapaannya, ia diberi arahan oleh Mahadewa agar pergi ke India untuk meminta pertolongan. Bantuan pun datang dari India dan juga Kahyangan dipimpin oleh Dewa Indra.
Pertarungan hebat pun terjadi. Namun tidak lama, pasukan Raja Mayadewana pun berada diambang kekalahan. Raja Mayadenawa lalu merencanakan kecurangan dengan memberi racun pada sumber air pasukan Kahyangan di malam hari. Dalam menjalankan misi kecilnya, dirinya berjalan miring untuk mengelabui para pasukan Kahyangan lalu kabur.
Dewa Indra lalu membuat sumber air baru yang mampu menyembuhkan efek racun Raja Mayadenawa. Pasukan pun memulai pencarian Raja Mayadenawa yang mengelabui para pasukan dengan merubah-rubah wujudnya, salah satunya menjadi seekor burung besar (Manuk Raya). Namun trik ini terbaca oleh Dewa Indra yang akhirnya berhasil menemukan dan mengalahkan Raja Mayadenawa.
Kemenangan Dewa Indra melawan Raja Mayadenawa ini lalu diperingati dengan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Hari raya ini menjadi peringatan sekaligus perayaan akan kemenangan kebaikan melawan kejahatan, juga ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.