Andri Darmawan

Cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya kebaikan, kesabaran, dan kerendahan hati. Sifat-sifat terpuji akan membawa kebahagiaan dan keberuntungan, sementara keserakahan dan iri hati hanya akan berujung pada kesengsaraan.

Suatu hari Bawang Putih sedang mencuci pakaian di sungai., tanpa sengaja sehelai kain milik ibu tirinya hanyut terbawa arus. Karena takut dimarahi, ia menyusuri sungai untuk mencari kain tersebut. Kemudian Bawang Putih bertemu dengan seorang nenek tua, si nenek bersedia membantu mencari kain yang hilang. Syaratnya, Bawang Putih harus membantunya menyelesaikan pekerjaan rumah dan ia pun setuju dan mengerjakan semua pekerjaan dengan senang hati. Setelah menyelesaikan pekerjaannya, si nenek mengembalikan kain kepada Bawang Putih. Sebagai hadiah, si nenek menawarkan dua buah labu, yang satu besar dan yang satu kecil. Bawang Putih memilih labu yang kecil karena ia tidak serakah. Saat Bawang Putih membelah labu kecil di rumah, ternyata isinya adalah perhiasan emas yang berkilauan.

Ibu tiri dan Bawang Merah iri melihatnya mereka memaksa Bawang Putih untuk menceritakan bagaimana ia mendapatkan labu tersebut. Bawang Merah mengikuti jejak Bawang Putih ke sungai, Ia sengaja menghanyutkan kainnya agar bisa bertemu dengan nenek tua. Ketika bertemu si nenek, sama seperti Bawang Putih, nenek tua bersedia membantu dengan syarat Bawang Merah harus bekerja dulu. Namun, Bawang Merah menolak. Tapi si nenek tetap memberikan labu, tetapi Bawang Merah memilih labu yang besar. Sesampainya di rumah, Bawang Merah membelah labu besar itu. Alih-alih mendapatkan perhiasan, ternyata di dalam labu itu penuh dengan ular dan hewan berbisa lainnya. Bawang Merah dan ibunya sangat ketakutan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top