Dalam kategori tema “Kebaikan Cerita Asli Indonesia”, saya memilih cerita legendaris dari kampung halaman saya sendiri, yaitu
Si Kabayan. Si Kabayan adalah tokoh fiksi dari cerita rakyat Sunda yang dikenal dengan sifatnya yang cerdik, pemalas,
tetapi sering kali berhasil mengakali situasi dengan kecerdikannya. Ia sering digambarkan sebagai pemuda desa yang
santai dan humoris, namun memiliki cara unik dalam menyelesaikan masalah. Tetapi di balik sifatnya yang sembrono, cerita
Si Kabayan sering kali menyampaikan kritik sosial terhadap kehidupan masyarakat, seperti perbedaan kelas sosial, kebijaksanaan
dalam menghadapi orang yang lebih berkuasa, serta cara sederhana menikmati hidup.
Dan dalam karya ini, saya mengambil inspirasi dari kisah kecerobohan Si Kabayan sebagai seorang pemalas.
Dikisahkan, kemalasannya yang sudah mendarah daging membuat ibu mertua dari istrinya, Nyi Iteung, kehilangan kesabaran.
Setelah sekian lama menahan kekesalan, ibu mertua akhirnya meledak dalam amarah dan tanpa pikir panjang, melempari Kabayan
dengan belanjaan yang baru saja ia beli bersama Nyi Iteung.
Namun, seperti biasanya, Kabayan selalu punya cara untuk menghindari masalah. Dengan sigap, ia berhasil menghindari lemparan
tersebut, menciptakan adegan yang penuh humor sekaligus menyiratkan pesan mendalam tentang sifat manusia dan kehidupan
sehari-hari.
Cerita ini menggambarkan bagaimana kearifan lokal dan humor khas Indonesia dapat menjadi media untuk menyampaikan
nilai-nilai kehidupan dengan cara yang ringan dan menghibur. Si Kabayan, meskipun dikenal sebagai sosok pemalas, tetap
menjadi tokoh yang dicintai karena kecerdikannya dalam menghadapi berbagai situasi dengan cara yang tak terduga.