Anisa Magfira

ulawesi, salah satu permata Nusantara, menyimpan kekayaan alam yang memikat hati dan penuh keajaiban. Dalam ilustrasi ini, dua dunia yang menakjubkan, daratan dan lautan dihubungkan oleh keberagaman flora dan fauna endemik yang menjadikannya unik.

Di lautan biru, seekor hiu paus berenang megah, dikelilingi oleh ikan-ikan yang hanya bisa ditemukan di Sulawesi, seperti ikan Kakatua, ikan Cardinal Banggai, dan kerang mutiara yang berkilauan di bawah sinar matahari. Barisan karang yang subur menjadi rumah bagi cumi-cumi yang gesit dan ubur-ubur yang berkilauan seperti bintang laut. Namun, alam yang indah ini tidak luput dari ancaman, seperti terlihat pada Buaya berkalung ban dari Palu, yang mengingatkan kita akan dampak sampah pada ekosistem laut.

Di daratan, Tarsius, primata kecil yang mempesona, duduk di dahan pohon kayu hitam yang kokoh, Anggrek Serat khas Sulawesi menambah keindahan dengan bunga mereka yang menawan. Pohon pisang, salah satu tanaman yang akrab dalam kehidupan masyarakat, berdiri sebagai simbol keseimbangan antara manusia dan alam.

Di tengah-tengah lanskap ini, dua anak menjadi representasi manusia yang berperan dalam menjaga kelestarian alam. Seorang anak berdiri penuh kekaguman, mengamati keajaiban flora dan fauna, sementara yang lain dengan tekun memancing sampah dari laut, mencerminkan tanggung jawab kita untuk menjaga dan memulihkan ekosistem yang terancam.

Ilustrasi ini adalah seruan akan pentingnya harmoni antara manusia dan alam. Dengan menghargai keindahan dan keunikan Sulawesi, kita juga diingatkan akan tanggung jawab bersama untuk melindungi warisan ini agar tetap lestari bagi generasi mendatang.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top