Lasem, kota yangg berada di pesisir Utara Pulau Jawa tepatnya di Kabupaten Rembang. Lasem memiliki julukan yaitu Tiongkok Kecil karena, Lasem merupakan tempat pendaratan pertama oleh Bangsa Tionghoa di Jawa yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho. Hal itu ditandai dengan adanya klenteng Cu An Kiong yang diyakini sebagai klenteng pertama dan tertua di Pulau Jawa.
Pada pendaratan bangsa Tionghoa tersebut terdapat salah satu awak kapal yang bernama Bi Nang Oen. Bi Nang Oen tertarik untuk menetap di Lasem.
Keberadaan Bi Nang Oen sangat berpengaruh pada kehidupan sosial di Lasem, terutama pada perkembangan seni dan budaya. Salah satunya yaitu Batik Lasem. Batik Lasem merupakan hasil akulturasi antara budaya Tionghoa dan Jawa. Dan merupakan ikon dari Kota Lasem. Terdapat banyak motif batik lasem yaitu antara lain motif latohan yang diambil dari bentuk tumbahan latoh atau anggur laut, yang mana latoh ini merupakan makanan khas masyarakat pesisir jawa, ada juga motif sekar jagad, motif watu pecah, motif burung hong, dalam budaya tionghoa burung hong dianggap sebagai simbol keanggunan, kejadian, keberuntungan.
Kedatangan Bangsa Tionghoa membawa dampak positif bagi orang-orang pribumi Lasem. Hal itu tidak dipungkiri dari peran orang-orang Lasem yang terbuka dan menerima Bang Tionghoa ke Lasem. Lasem juga dikenal sebagai Kota Toleransi karena Masyarakatnya memiliki kesadaran toleransi yang tinggi, hidup berdampingan diatas perbedaan ras, suku, dan agama.