Halo semua! ini adalah submisi karya saya untuk kompetisi desain yang diadakan oleh @tehbotolsosro.id dan @localsunite.id
Kali ini saya mencoba membuat illustrasi dengan tema kebaikan cerita asli Indonesia yaitu “Timun Mas.” Seperti yang kita ketahui, Timun Mas merupakan cerita rakyat dari daerah Jawa Tengah. Tapi kali ini kita bahas ceritanya dari perspektif Buto Ijo yuk!
Dari sudut pandang Buto Ijo, cerita ini bermula ketika ada seorang janda tua yang sangat merindukan seorang anak datang memohon kepadanya. Dengan kebaikan hati dan kekuatan magisnya, Buto Ijo memberi janda tua itu biji timun dengan syarat bahwa anak yang akan lahir dari biji tersebut harus diserahkan kepadanya setelah dewasa. Bagi Buto Ijo, ini adalah kesepakatan yang adil dan dia pun dengan ikhlas membantu janda tua itu.
Buto Ijo menunggu dengan sabar selama bertahun-tahun, berharap janda tua tersebut akan menepati janjinya. Ketika waktu yang dijanjikan tiba, dia kembali untuk mengambil Timun Mas sesuai perjanjian. Namun, yang ditemuinya adalah seorang gadis yang berusaha melarikan diri dengan menggunakan benda-benda ajaib yang diberikan oleh ibu angkatnya.
Bagi Buto Ijo, ini adalah bentuk pengkhianatan. Dia merasa menjadi korban dari janji yang dilanggar. Buto Ijo sebenarnya tidak berniat jahat dari awal; dia hanya memenuhi permintaan janda tua dengan syarat yang sudah disepakati. Rasa kecewa dan marah muncul ketika janda tua melanggar kesepakatan tersebut. Buto Ijo berusaha sekuat tenaga untuk menagih bagian dari kesepakatan, namun akhirnya kalah dan tenggelam dalam lumpur kental.
Dari cerita ini, kita bisa menyimpulkan bahwa setiap tindakan itu memiliki konsekuensi dan penting untuk menepati janji yang telah dibuat, tidak peduli siapa pun yang terlibat. Melihat konflik dari sudut pandang Buto Ijo juga mengingatkan kita untuk tidak cepat menghakimi tanpa memahami latar belakang dan motif masing-masing pihak.