Saya adalah tea person yang minum teh setiap hari. Tiada hari tanpa minum teh; seolah-olah teh sudah mengalir di darah saya. Saya suka wangi harumnya yang penuh cerita: dari tumbuhan apa dia disarikan, bagian mana yang diolah, dan masyarakat mana yang dahulu memulai tradisi minum teh ini.
Tradisi banyak bersumber dari alam. Apa yang tersedia di alam Indonesia, itulah yang diolah dan diwariskan resepnya turun temurun. Tentu saja berkembangnya teknologi terus memperbaharui cara kita mengolah, tetapi tumbuhan asli yang menjadi bahan utama sekaligus inspirasinya, senantiasa lestari dan tidak berubah.
Lukisan ini merayakan tumbuhan alam Indonesia yang diolah menjadi teh yang kaya cita rasa dan mengandung banyak kebaikan untuk tubuh, pikiran, dan jiwa. Tidak hanya daun teh yang utama, ada juga bunga melati, bunga gambir, tumbuhan sereh, bunga rosella, serta kunyit dan jahe. Setiap cita rasa memiliki warna dan aroma yang berbeda. Ada teh yang coklat dengan aroma menenangkan, ada yang jingga beraroma segar penuh energi, ada juga yang merah muda pekat dengan manis nan romantis. Saya goreskan warna-warna itu bersama tumbuhan asalnya yang berpadu dengan apik: Indonesian Tea Herbs Festivity.