“Legenda Naga Klinting” berasal dari daerah Jawa Tengah, khususnya wilayah sekitar Rawa Pening. Kisah ini bermula dari seorang anak bernama Klinting, yang sebenarnya adalah jelmaan naga, anak dari Ki Ajar Salokantara. Saat tumbuh besar, Klinting mengikuti sayembara di sebuah desa, yaitu mencabut sebilah lidi yang tertancap di tanah. Tak ada yang berhasil, hingga Klinting sendiri mencabutnya. Seketika, mata air menyembur deras, menenggelamkan desa dan membentuk Rawa Pening.
Legenda ini mengajarkan tentang kesombongan manusia dan akibatnya. Masyarakat desa yang menghina Klinting tanpa mengetahui asal-usulnya akhirnya mendapat hukuman. Kisah ini juga menjadi asal-usul terbentuknya Rawa Pening, serta mengandung pesan moral tentang pentingnya rendah hati dan menghormati sesama.