Desain ini menggambarkan semangat Perang Puputan Bali (1906-1908), ketika raja, keluarga kerajaan, dan rakyat Bali memilih bertempur hingga titik darah penghabisan daripada menyerah pada penjajah Belanda. Tokoh utama melambangkan pemimpin Bali yang gagah berani, sementara prajurit bersenjatakan tombak mewakili perlawanan rakyat. Api biru mencerminkan semangat juang yang tak padam, dan asap berwarna-warni menggambarkan kehidupan dan pengorbanan dalam Puputan. Dengan sentuhan modern, karya ini menghidupkan kembali kisah heroik Bali, membawa warisan budaya ke dalam kemasan Tehbotol Sosro.