Dahulu kala, hiduplah seorang pria di hutan belantara. Ia setiap hari bekerja keras untuk bertahan hidup. Suatu hari, ia menangkap ikan emas yang begitu besar. Dengan girang, ia membawanya balik ke rumah untuk masak. Sesaat balik ke rumah, ia sadar bahwa kayu untuk memanggangnya habis dan pergi menebang. Setelah ia balik, ternyata ikan yang dia tangkap berubah menjadi wanita jelita. Lalu sang pria meminta tangannya untuk menikah dengan dia. Wanita jelita tersebut menyetujui dengan satu permintaan yaitu agar tidak pernah ia sebutkan tentang identitasnya sebagai ikan emas.
Tahun demi tahun berlalu, mereka telah mempunyai anak.
Suatu hari, sang Ibu menyuruh anaknya itu mengantarkan makanan ke Ayah yang sedang bekerja. Di tengah perjalanan, anak merasa lapar dan memakan bekal itu. Saat sampai
disana, Ayah yang lelah marah mengetahui hal tersebut dan memarahinya “Dasar anak ikan!”.
Seketika langit mengelap, suara petir muncul, angin dahsyat menerpa, kutukan pun menimpa sang Ayah dan keseluruhan pulau tersebut terendam air kecuali bagian tengah maka akhirnya Ibu dan sang Anak kembali menjadi ikan emas semula dan menjaga pulau tidak tenggelam tersebut.