cenning hayu jatmika

Mengangkat latar dunia kecil Kota Makassar, Sulawesi Selatan, derasnya arus modernisasi mudah sekali menghanyutkan budaya budaya yang sudah turun temurun diwariskan kepada pemuda pemudi sekarang. perkembangan teknologi membawa anggapan tradisi terdahulu dipikir kuno dan ketinggalan zaman, nilai- nilai budaya yang mulai menghilang tergantikan dengan kebiasaan dunia asing yang dianggap lebih bergengsi. pakaian, musik, pengolahan makanan tradisional hanya ada pada saat saat tertentu. Peran utama dalam cerita ini tentu pemuda pemudi Indonesia!

tidak semua tradisi hanya dilakukan oleh orang orang yang sudah berumur, pemuda pemudi justru yang seharusnya melanjutkannya dan bukan meninggalkannya. nilai yang kaya akan moral apabila ditinggalkan begitu saja bisa bisa merusak masa depan.

“Melleki tapada melle; tapada mamminanga; tasiyallabuang.”
marilah kita menjalin hubungan baik, supaya apa yang dicita-citakan bisa menjadi kenyataan.

kami bisa, budaya indonesia bisa!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top