CICI RAHMAYANTI ADRIAS

Indonesia kaya akan kebaikan alamnya, menghadirkan keberagaman yang menjadi warisan tak ternilai. Dari tanah yang subur, hutan yang rimbun, hingga laut yang luas, alam memberikan bahan terbaik untuk diracik menjadi cita rasa khas di setiap daerah. Kekayaan ini bukan hanya tentang sumber daya, tetapi juga tentang bagaimana manusia mengolahnya dengan kearifan lokal, menciptakan “warisan alam, warisan rasa” yang terus hidup dari generasi ke generasi.

Di Sumatera, rendang lahir dari perpaduan rempah dan santan yang melimpah, mencerminkan ketahanan dan kesabaran dalam memasak. Mie Aceh menyerap kekayaan laut dengan tambahan seafood segar. Kopi Gayo adalah kopi arabika khas Aceh dengan cita rasa khas yang kuat, rendah asam, dan aroma rempah yang kaya. Tumbuh di dataran tinggi Gayo, kopi ini menjadi salah satu warisan alam Indonesia yang mendunia. Jawa memanfaatkan hasil perkebunan seperti nangka muda untuk gudeg dan kluwek untuk rawon, menghadirkan rasa yang khas dan unik. Bali dan Nusa Tenggara mengolah ayam dengan rempah base genep yang aromatik serta daging sapi dengan asap kayu kosambi yang alami, memperlihatkan bagaimana alam menjadi bagian utama dalam setiap hidangan.

Kalimantan dengan juhu singkah dari rotan muda dan soto Banjar yang harum rempah mengajarkan bagaimana masyarakat menghormati hasil hutan dan kebun mereka. Sulawesi menghadirkan kelezatan coto Makassar yang kaya rempah dan panada ikan cakalang yang membawa pengaruh sejarah dalam tiap gigitannya. Sementara itu, Maluku dan Papua menjaga warisan laut dan sagu sebagai bagian dari identitas mereka, terlihat dalam papeda yang kenyal dan ikan ikan kuah kuning, kemudian Gohu (ikan mentah) khas maluku utara.

Dari tanah yang subur hingga laut yang berlimpah, setiap daerah menyajikan kisahnya dalam sepiring makanan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top