Di tengah hutan lebat yang menyimpan sejuta kehidupan, Purbasari melangkah perlahan, menyingkap dedaunan yang basah oleh embun pagi. Perutnya mulai lapar, tetapi ia tidak mengeluh. Dengan hati yang sabar, ia mencari buah dan umbi yang bisa dimakan di alam yang kini menjadi tempat tinggalnya.
Saat tengah mengumpulkan daun dan akar, seekor lutung berkulit hitam muncul dari balik pepohonan. Matanya penuh kelembutan, seakan mengerti kesulitan yang sedang dialami Purbasari. Tanpa suara, ia mengulurkan setangkai bunga melati yang harum. Purbasari tertegun—bukan karena lapar, tetapi karena ketulusan yang terpancar dari sosok kecil di hadapannya.
Tak lama kemudian, lutung itu melompat gesit ke atas pohon dan kembali dengan tangan penuh buah-buahan segar. Ia meletakkannya di hadapan Purbasari tanpa meminta balasan. Purbasari tersenyum, menerima pemberian itu dengan hati yang mulai hangat. Ia belum tahu bahwa lutung ini bukan sekadar hewan biasa, tetapi seorang pangeran dari kahyangan yang hadir dengan kebaikan sejati—tanpa pamrih, hanya ingin membantu.
Inilah Wajah Asli Kebaikan Indonesia.
Seperti hutan yang memberi tanpa meminta, sungai yang mengalir tanpa henti, dan budaya yang mengajarkan ketulusan, Lutung Kasarung menunjukkan bahwa kebaikan sejati hadir tanpa syarat, hanya untuk berbagi dan menolong sesama.
Bersama Tehbotol Sosro, mari kita wariskan kebaikan yang sederhana namun bermakna, karena seperti pertemuan Purbasari dan Lutung Kasarung, kebaikan akan selalu menemukan jalannya.