Jaka Tarub dan Nawang Wulan
Desain ini terinspirasi dari kisah Jaka Tarub dan Nawang Wulan, sebuah cerita rakyat yang tidak berakhir bahagia, tetapi penuh pelajaran berharga. Cerita ini mengajarkan bahwa kejujuran dan kepercayaan adalah hal penting dalam kehidupan.
Jaka Tarub adalah seorang pemuda yang tanpa sengaja melihat tujuh bidadari mandi di telaga. Ia mencuri salah satu selendang bidadari bernama Nawang Wulan, sehingga Nawang Wulan tidak bisa kembali ke kayangan. Karena tidak punya pilihan, ia tinggal di bumi dan akhirnya menikah dengan Jaka Tarub. Mereka hidup bahagia dan dikaruniai seorang anak bernama Nawangsih.
Semua berjalan baik sampai suatu hari Nawang Wulan menemukan selendangnya yang disembunyikan oleh Jaka Tarub di tumpukan padi. Ia kecewa dan marah karena merasa telah ditipu. Akhirnya, ia memilih kembali ke kayangan, meninggalkan Jaka Tarub dan Nawangsih. Namun, karena cintanya kepada anaknya, Nawang Wulan tetap memberi cara agar Nawangsih bisa menemuinya. Setiap kali Nawangsih merindukan ibunya, ia cukup membakar setangkai padi.
Visual utama dalam desain ini menggambarkan Jaka Tarub dan Nawang Wulan yang saling terhubung, tetapi juga terpisah oleh rahasia yang mengubah takdir mereka. Perpaduan warna terang dan gelap mencerminkan dua sisi perasaan dalam kisah ini—kebahagiaan saat mereka bersama dan kesedihan karena perpisahan akibat kebohongan.
Pesan dari kisah ini adalah bahwa kejujuran dan kepercayaan sangat berharga. Kadang, kita baru menyadari makna sesuatu setelah kehilangannya. Namun, seperti cinta seorang ibu yang tidak pernah pudar, kebaikan selalu bisa dijaga dan diwariskan.