Fuji Sudarmawan

“Maharaja Panca Mahabhuta”
“Penguasa Agung Lima Elemen”

Menganggapi beredarnya narasi #KaburAjaDulu yang menjadi kekhawatiran masyarakat akan terjadinya brain drain di Indonesia, mari kita nostalgia terhadap berbagai karakter kepemimpinan 5 raja di masa lalu yang mampu bertahan untuk melindungi rakyat dan tanah Nusantara, karakter dan gaya kepemimpinan mereka tersebut selaras dengan setiap elemen unsur semesta dalam filsafat ayurveda dan menyatukannya.

1. Hayam Wuruk elemen angin (Vayu)
Mobilitas dan Ekspansi:
Majapahit mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, dengan wilayah kekuasaan yang luas dari Nusantara hingga daratan Asia Tenggara. Ini menunjukkan dinamika dan ekspansi yang sesuai dengan sifat Vayu.
Komunikasi dan Diplomasi:
Hayam Wuruk dikenal sebagai pemimpin yang cakap dalam membangun hubungan diplomatik, baik dengan kerajaan di Nusantara maupun luar negeri. Ini mencerminkan sifat Vayu yang berhubungan dengan komunikasi dan konektivitas.
Kreativitas dan Inovasi:
Pada masa pemerintahannya, sastra, seni, dan budaya berkembang pesat, sebagaimana tercatat dalam kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca. Vayu juga diasosiasikan dengan kreativitas dan pemikiran visioner.
Fleksibilitas dan Adaptasi: Sebagai pemimpin,, Hayam Wuruk dapat dikatakan memiliki keselarasan dengan elemen vayu, terutama dalam hal kepemimpinan yang dinamis, kecerdasan strategis, komunikasi luas, serta kemampuannya membawa perubahan dan ekspansi besar bagi Majapahit.
2. Ken Arok elemen api (Tejas)
Ambisi dan Transformasi:
Ken Arok adalah simbol kebangkitan dan perubahan. Dari latar belakang rakyat jelata, ia berhasil naik menjadi raja melalui strategi, keberanian, dan perhitungan yang matang. Hal ini mencerminkan energi Tejas yang menghanguskan keterbatasan dan menciptakan realitas baru.
Keberanian dan Kekuasaan:
Seperti api yang membakar dan menaklukkan, Ken Arok dikenal sebagai sosok pejuang pemberani yang tidak segan menggunakan kekuatan untuk mencapai tujuannya. Kudeta yang ia lakukan terhadap Tunggul Ametung menunjukkan sifat agresif dan dominan dari elemen Tejas.
Kepemimpinan Visioner:
Api dalam Ayurveda melambangkan wawasan dan kecerdasan tajam. Ken Arok tidak hanya menaklukkan lawannya tetapi juga membangun dinasti baru (Rajasa) yang menjadi cikal bakal Majapahit. Ini mencerminkan api yang tidak hanya menghancurkan tetapi juga menciptakan peradaban baru.
3. Purnawarman elemen tanah (Phrithvi)
Pembangunan Infrastruktur yang Kokoh: Raja Purnawarman terkenal dengan proyek penggalian Sungai Gomati dan Chandrabhaga, yang berfungsi sebagai sistem irigasi untuk pertanian dan kesejahteraan rakyat Tarumanagara. Ini mencerminkan sifat tanah sebagai elemen yang menopang kehidupan dan kesuburan.
Stabilitas dan Kesejahteraan:
Pemerintahannya dikenal kuat dan stabil, mencerminkan sifat tanah yang kokoh dan tidak mudah tergoyahkan. Dengan membangun fondasi ekonomi dan infrastruktur yang baik, ia memastikan Tarumanagara berkembang pesat.
Pelindung Rakyat dan Wilayah:
Elemen tanah dalam Ayurveda juga berhubungan dengan perlindungan dan ketahanan. Purnawarman dikenal sebagai raja yang mampu mempertahankan kerajaannya dari ancaman luar, menjaga rakyatnya dari bencana, dan memperkuat kedudukan politik Tarumanagara.
Kesabaran dan Keberlanjutan:
Seperti tanah yang membutuhkan waktu untuk mengokohkan dirinya, kepemimpinan Purnawarman tidak terburu-buru tetapi berorientasi pada pembangunan jangka panjang, yang terbukti dari peninggalan prasasti yang mencatat kejayaannya.
4. Dapunta Hyang elemen air (Ap).
Ekspansi Maritim dan Mobilitas
Dapunta Hyang memimpin perjalanan suci (siddhayatra) yang melibatkan ekspedisi laut dan darat, menandakan hubungan eratnya dengan unsur air. Kerajaan Sriwijaya sendiri berkembang sebagai kekuatan maritim, mengendalikan jalur perdagangan utama di Selat Malaka dan Samudra Hindia. Ini mencerminkan sifat air yang bergerak, menghubungkan, dan menyebar tanpa batas.
Konektivitas dan Pengaruh Internasional
Seperti air yang menjadi perantara kehidupan, Dapunta Hyang menghubungkan Sriwijaya dengan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara, India, dan Tiongkok. Sriwijaya menjadi pusat pembelajaran Buddha dan perdagangan, menandakan kemampuan elemen air dalam membangun koneksi dan membawa kesejahteraan.
Spiritualitas dan Kesuburan Budaya
Dalam Ayurveda, air berhubungan dengan kesuburan dan pertumbuhan. Dapunta Hyang membangun fondasi Sriwijaya sebagai pusat keagamaan dan ilmu pengetahuan Buddha Mahayana. Ini mencerminkan sifat air yang menyuburkan pemikiran, spiritualitas, dan budaya.
Adaptasi dan Fleksibilitas
Elemen air memiliki sifat fleksibel dan dapat menyesuaikan diri dengan wadahnya. Dapunta Hyang menunjukkan strategi kepemimpinan yang adaptif, membangun kekuatan Sriwijaya dengan menggabungkan berbagai budaya, agama, dan sistem pemerintahan yang harmonis.
5. Prabu Siliwangi elemen Ether (Akasha)
Kebijaksanaan Spiritual dan Kesadaran Kosmis :
Legenda menyebutkan bahwa ia mencapai kesadaran tinggi dan akhirnya “moksa”, suatu konsep dalam Hindu dan Sunda Wiwitan yang berarti pembebasan dari siklus kehidupan duniawi, selaras dengan sifat Ākāśa sebagai ruang kesadaran tanpa batas.
Visi Luas dan Kepemimpinan Berbasis Nilai
Elemen Ākāśa mencerminkan pemikiran yang luas dan strategis, yang tampak dalam kebijakan Prabu Siliwangi dalam memperkuat kerajaan Pajajaran sebagai pusat peradaban Sunda. Ia menanamkan nilai-nilai luhur, harmoni dengan alam, dan tata pemerintahan yang berbasis keadilan, mencerminkan ruang yang menampung dan menyatukan segala sesuatu.
Hubungan dengan Alam dan Kosmos
Dalam budaya Sunda, Prabu Siliwangi sering dikaitkan dengan hubungan mistis terhadap harimau putih, yang melambangkan kekuatan spiritual dan keterhubungan dengan alam semesta. Konsep ini mencerminkan sifat Ākāśa yang menjadi medium bagi semua unsur kehidupan.
Warisan Abadi dan Pengaruh yang Melampaui Zaman :
Elemen ether memiliki karakteristik keabadian dan resonansi dalam dimensi yang luas. Warisan Prabu Siliwangi tidak hanya bertahan dalam catatan sejarah tetapi juga dalam budaya, kepercayaan, dan nilai-nilai masyarakat Sunda hingga saat ini. Ini mencerminkan sifat Ākāśa yang tak terbatas dan terus beresonansi dalam ruang dan waktu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top